Kemenangan spektakuler Khamzat Chimaev atas Robert Whittaker di UFC 308 telah mengguncang dunia MMA. Dengan kuncian triangle choke yang mematikan, Chimaev tidak hanya meraih kemenangan, tetapi juga mematahkan rahang lawan dan merenggut tiga giginya.
Dominasi Chimaev di oktagon semakin tak terbantahkan. Dari delapan kemenangan, lima diraih di ronde pertama. Lawan-lawannya, termasuk nama-nama besar seperti Robert Whittaker, Gilbert Burns, dan Kamaru Usman, tak mampu menghentikan laju petarung asal Chechnya ini.
Target Baru: Dricus du Plessis dan Israel Adesanya
Setelah kemenangan meyakinkan ini, Chimaev kini mengincar gelar juara kelas menengah UFC. Ia menantang Dricus du Plessis, juara bertahan, dan bahkan menyatakan minatnya untuk berhadapan dengan mantan juara, Israel Adesanya. Bagi Chimaev, pertarungan melawan Adesanya akan menjadi laga yang menguntungkan secara finansial.
Gaya Bertarung yang Menakutkan
Gaya bertarung Chimaev yang agresif dan kemampuan grappling yang luar biasa membuatnya menjadi ancaman serius bagi setiap petarung di kelas menengah. Ia bahkan memecahkan rekor jeda terpendek antara dua pertarungan di UFC.
Sikap Hormat kepada Lawan
Di balik penampilannya yang garang, Chimaev ternyata memiliki sisi yang menghormati lawan. Ia memuji Robert Whittaker atas keberaniannya menerima tantangan dan menganggapnya sebagai legenda.
Kesimpulan
Khamzat Chimaev telah membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung paling dominan di UFC saat ini. Dengan ambisi yang besar dan kemampuan yang luar biasa, ia siap untuk menaklukkan puncak divisi kelas menengah. Dunia MMA akan terus menyaksikan dengan penuh antusias aksi-aksi spektakuler dari petarung yang satu ini.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan